Senin, 06 Oktober 2008

pewarnaan batik

Proses pewarnaan berbeda-beda tergantung dari bahan pewarna dan teknik mewarna yang ingin digunakan. Pada dasarnya pada pewarnaan tahap pertama warna yang digunakan adalah warna yang lebih muda dahulu, ini disebabkan pada proses batik pewarnaan nantinya akan dilakukan secara berulang-ulang tergantung dari banyaknya warna yang diinginkan. Bahan-bahan pewarna tersebut antara lain Naphtol, Indigosol, Basis, Procion, dsb.

Pada proses ini juga masih dilakukan pembatikan pada warna-warna yang ingin dicapai pada akhir proses.

Setelah proses pewarnaan selesai maka dilakukan proses penghilangan malam batik/dilorod dengan cara memasukkan kain tersebut ke dalam air panas, setelah seluruh malam batik hilang dari kain selanjutnya kain dicuci hingga bersih.

harga batik

sebenarnya harga batik itu tergantung kain,motif,warna. kalau kainnya dari sutra pasti batik itu mahal harganya.karena pembautan batik itu kainnya tidak harus sutra.ada banyak kain yag bisa di buat batik. Harga batik dari Rp 15.000,00 sampai puluhan juta rupiah, bahkan ratusan huta rupiah.

batik cap maksudnya apa to????

Canting cap merupakan sebuah alat berbentuk semacam stempel besar yang telah digambar pola batik. Pada umumnya pola pada canting cap ini dibentuk dari bahan dasar tembaga, tetapi ada pula yang dikombinasikan dengan besi. Dari jenis produksi batik cap ini, pembatik bisa menghemat tenaga, dan tak perlu menggambar pola atau desain di atas kain.

Batik cap juga mengalami pekembangan, dengan dikenalnya cap kayu. Cap yang terbuat dari kayu ini lebih ekonomis dan lebih mudah pembuatannnya. Pola pada kayu diukir dan dibentuk seperti stempel sama halnya dengan cap tembaga. Batik menggunakan cap kayu ini dapat dibedakan dari cap tembaga karena kayu tidak menghantarkan panas sebaik tembaga sehingga malam (lilin) yang menempel pada kayu lebih tipis, dan hasil pengecapannya yang terbentukpun memiliki kekhasan tersendiri, biasanya terdapat sedikit warna yang meresap pada batik karena lilin yang menempel terlalu tipis, sehingga terlihat gradasi warna pada pola antara pinggir motif dan tengahnya.

DAUR ULANG MALAM(LILIN)

Pada umumnya para pembatik dapat mendaur ulang sisa malam yang telah digunakan menjadi malam baru yang dapat dipakai kembali. Setelah batik dilorod (direbus), maka malam akan terlepas dari kain dan terdapat di permukaan air. Hal ini terjadi karena malam (lilin) yang merupakan lemak memiliki massa jenis lebih kecil dari air. Jika air telah dingin maka malampun akan beku dan dapat diambil. Diusahakan air yang terbawa seminimal mungkin, kemudian malam bekas tersebut dicampur dengan BPM (Paraffin/kendal) yang merupakan sisa/ampas dari pembuatan minyak goreng. Bahan lainnya adalah Gondorukem yaitu getah pohon pinus. Jika ingin membuat batik dengan motif garis yang sangat tipis dan halus (ngawat) maka dapat dicampur dengan damar yaitu getah dari pohon meranti. Semua bahan tersebut direbus hingga larut semua yaitu sekitar 5-7 jam. Setelah itu malam yang telah jadi dicetak dan siap digunakan.

PROSES PEMBUATAN BATIK

Secara umum proses pembuatan batik melalui 3 tahapan yaitu pewarnaan, pemberian malam(lilin) pada kain dan pelepasan lilin dari kain.

Kain putih yang akan dibatik dapat diberi warna dasar sesuai selera kita atau tetap berwarna putih sebelum kemudian di beri malam. Proses pemberian malam ini dapat menggunakan proses batik tulis dengan canting tangan atau dengan proses cap. Pada bagian kain yang diberi malam maka proses pewarnaan pada batik tidak dapat masuk karena tertutup oleh malam (wax resist). Setelah diberi malam, batik dicelup dengan warna. Proses pewarnaan ini dapat dilakukan beberapa kali sesuai keinginan, berapa warna yang diinginkan.

Jika proses pewarnaan dan pemberian malam selesai maka malam dilunturkan dengan proses pemanasan. Batik yang telah jadi direbus hingga malam menjadi leleh dan terlepas dari air. Proses perebusan ini dilakukan dua kali, yang terakhir dengan larutan soda ash untuk mematikan warna yang menempel pada batik, dan menghindari kelunturan. Setelah perebusan selesai, batik direndam air dingin dan dijemur.

MUSEUM BATIK PEKALONGAN

Museum Batik Pekalongan yang pernah saya kunjungi pada waktu pembukaan (kurang lebih 2 tahun lalu) ternyata cukup mendapat respons berupa comment. Penasaran, kemarin saya mengunjungi kembali museum ini. Ternyata cukup banyak perubahannya. Dimulai dari awal masuk kami harus membeli tiket sehargaa 3000 rupiah, kemudian kami dipersilahkan melihat seluruh koleksi museum ini bersama seorang guide (pada kunjungan sebelumnya belum ada). Menurut guide yang memandu kami, di museum ini koleksinya selalu diperbaharui dan di rolling, begitu pula dengan tatanan interiornya yang mengalami perubahan oleh kurator museum.

Museum ini telah menjadi salah satu aset nasional dan dikelola langsung oleh pemerintah pusat dan bukan milik pemda. Menurut statistik data pengunjung, rata-rata perbulan terdapat sekitar 150 orang yang mengunjungi tempat ini, dan cukup banyak diminati oleh wisatawan asing. Di museum ini terdapat 4 ruang pamer, perpustakaan dan ada ruang peraga.

Ruang Pamer Utama menampilkan gambaran umum batik, bahan pembuatnya dan aneka batik kuno, baik dari Indonesia maupun batik luar yang menurut ceritanya di datangkan dari India.

Ruang pamer kedua merupakan Ruang Batik Nusantara. Di sini ditampilkan batik batik khas dari daerah di seluruh Indonesia. Rencananya akan di buat tema daerah setiap 6 bulan sekali, kebetulan yang kami lihat kemarin adalah tema batik Pekalongan.

Ruang pamer ketiga adalah Ruang Interior Batik, menampilkan perangkat interior rumah dengan bahan dasar batik, tetapi disana juga terdapat batik koleksi seorang warganegara australia bernama Digby Mackintosh yang dihibahkan kepada Museum Batik Pekalongan.

Ruang pamer yang terakhir adalah Ruang IwanTirta, berisi bermacam-macam kain batik hasil karya Iwan Tirta seorang desainer indonesia yang memiliki kecintaan pada batik.

Setelah puas melihat beraneka macam batik, kita diperbolehkan melihat peragaan proses pembuatan batik, baik batik tulis maupun cap.

Pelayanan di Museum ini cukup menarik, dan guidenya juga menguasai materi yang dipamerkan, sehingga jika kita ingin mendapatkan informasi, tidak mengecewakan. Selain itu di museum ini terdapat perpustakaan yang dibuka untuk umum dengan koleksi tentang pengetahun batik yang cukup lengkap. Anda tidak akan kecewa jika mengunjungi museum ini dan cukup banyak pengetahuan yang kita dapat.

Arti Batik itu apa ya??

Ternyata Batik itu adalah singkatan. Artinya "Ada banyak titik atau ada baris dan titik". Dan Batik itu memiliki 2 jenis yaitu Batik Pedalaman dan Pesisiran. Biasanya Batik Pedalaman berasal dari Yogya, Solo dengan ciri pada motifnya yang biasa berupa symbol-simbol seperti tokoh-tokoh wayang. Batik Pesisiran berasal dari daerah selain Yogya dan Solo yang motifnya biasanya hewan-hewan seperti burung.Sekarang aja banyak masyatrakat yang bekerja sebagai pembatik,padahal tidak semua orang bisa membatik.

SEJARAH BATIK

TAMPAKNYA kain-kain batik bersejarah dari Indonesia yang selama ini dikumpulkan-atau mungkin lebih tepatnya ’diselamatkan', . karena batik merupakn kesenian asli dari indonesia,makanya batik harus di pertahankan.
Seni batik dari keraton di Jawa dan Sumatera pada masa keemasannya seraya menempatkan arti dan peran batik dalam tatanan sosial, budaya, dan politik kurun waktu tahun 1880-1930, dalam buku ini aspek historis dan elemen simbolisme batik masa silam sampai masa kini (kontemporer), disuguhkan dalam konteks lebih luas, meliputi pelbagai aspek dari dinamika perjalanan sejarah batik.
Diwariskan generasi pendahulu kita sebagai ekspresi tradisi keahlian dan kehalusan kekayaan budaya penuh simbol keluhuran, tekstil tua bersejarah di mana batik termasuk di dalamnya, sesungguhnya telah memainkan peran penting dalam perjalanan sejarah kita.
Berdasarkan pada referensi yang begitu luas dan bervariasi, mengacu tidak saja pada hasil pemikiran ahli batik internasional namun juga suara-suara pemerhati batik asli Indonesia, representasi sejarah perjalanan batik yang dibahas dalam buku ini terasa cukup seimbang. Dengan cerdik ulasannya mengenai batik Indonesia itu diejawantahkan dalam tujuh subjudul tematis, yakni “asal-usul batik”, ‘aspek tradisi kedaerahan batik’, ‘motif dan arti batik’, ‘pengaruh modern terhadap batik’, ‘batik sebagai kostum’ dan ‘batik sebagai seni’. Dilengkapi serangkaian foto batik, buku mengenai keindahan, keluhuran, dan arti penting batik bagi jati diri kita ini pun hadir begitu meyakinkan.

Modernisasi Batik.

Bangga. itulah seharusnya yang harus kita miliki sebagai bangsa Indonesia karena pemilik asli kesenian batik. Tapi, apakah cukup rasa bangga itu dapat melestarikan batik? Jawabannya pastilah TIDAK.
beberapa saat yang lalu kita marah karena BATIK yang jelas-jelas milik kita, bangsa Indonesia diakui tetangga. TERUS bagaiamana usaha kita agar BATIK tetap menjadi milik dan kebanggaan kita? sementara kita sendiri, KAUM MUDA malu untuk mengenakan kain batik (meskipun tidak semuanya, itupun pasti dalam acara tertentu).
kembali kepada permasalahan PEREBUTAN BATIK.
sebuah kesenian memang berhak untuk diklaim siapa yang menciptakannya, tetapi seorang pencipta tidak boleh melarang seseorang untuk mengembangkannya.
saya curiga sama bangsa saya sendiri, jangan-jangan kita meraung ketika batik dicoba dikembangkan negara lain, kemarahan yang melandasi adalah takut untuk disaingi. WADUH... persaingan tidak akan pernah membuat orang terpuruk dan atau tersingkir. tidak ada yang kalah dalam persaingan, karena persainganlah yang membuat orang dapat survive terhadap apa yang dimiliki. SAMA SAJA, ketika kita ingin menganggap batik masih milik kita selamanya maka kita pun harus membanggakan, merawat, dan mengembangkannya. SALAH SATU CARANYA adalah kita GENERASI MUDA tidak malu untuk mengenakan BATIK dalam acara dan suasana apa pun. kita juga tidak boleh menganggap batik adalah pakaian orang tua atau pakaian kuno karena BATIK BUKAN PAKAIAN KUNO.

batik sutra

batik sutra adalah suatu seni lukis yang ditorehkan di atas kain sutra sehingga menjadi sebuah hasil karya seni yang memiliki ciri khas sendiri.
Batik memiliki ciri khas sendiri dibandingkan dengan lukisan yang lain. meskipun kadang terlihat seolah gambar yang asal-asalan dibuat, tetapi sebenarnya di dalamnya terdapat sebuah kepaduan gambar yang memiliki makna tertentu.